BUDAYA "MENJAGA PERASAAN" CUMA ADA DI INDONESIA

Indonesia bukan hanya kaya akan tradisi, adat-istiadat, ritual, daerah, maupun suku bangsa. tapi indonesia juga kaya akan berbagai macam budaya, budaya yang kita kenal sampai saat ini adalah budaya yang hanya berkisar pada tahap tradisi atau ritual kearifal lokal akan suatu daerah, tapi selain itu Indonesia memiliki budaya me'nasional' yaitu budaya untuk menjaga perasaan orang lain. budaya ini tidak hanya dimiliki oleh satu daerah saja tapi budaya ini dimiliki oleh setiap individu di Indonesia. misalnya jika kita berbicara dengan orang yang lebih tua maka kita akan berbicara dengan sopan dan sangat hati-hati, hal ini wajar karena lawan bicara kita adalah orang yang lebih tua, tapi bagaimana bila kita berbicara dengan yang umurnya dibawah kita, tetap saja kita berbicara dengan baik dan menjaga kata-kata agar tidak menyinggung perasaannya.
perilaku orang Indonesia dikenal sebagai perilaku yang paling ramah, dan hangat. tapi apakah pernah terpikir apa latar belakang dari semua perilaku tersebut? jawabannya hanya satu karena orang Indonesia sangat senang berpura-pura. bagi orang Indonesia berpura-pura bukanlah hal buruk untuk dilakukan justru hal tersebut akan semakin menambah kehangatan untuk dirinya dan lingkungannya, dan tujuannya adalah untuk kenyamanan dirinya sendiri.
kearifan lokal yang ada pada setiap daerah juga mengamanatkan hal ini sebagai hal yang sangat tradisionil, sehingga bila terjadi sedikit penyimpangan maka hukum tradisi akan diberlakukan.
bila kita mengunjungi daerah jawa dan berada pada kediaman Keraton, kita akan merasakan hal tersebut dengan sangat kental, dimana setiap ucapan, perilaku kita harus menjaga perasaan orang lain.
Indonesiaku yang kucinta, aku bangga akan semua tradisimu..


wanita lebih banyak berdramatisasi


katanya perempuan itu, mahluk Tuhan yang sangat lembut, saking lembutnya perempuan kadang-kadang rela untuk diperlakukan seperti ini dan itu, entah hal itu terjadi karena perempuan itu sendiri menganggap dirinya lemah, jadi perbuatan sekasar atau selembut apapun diterimanya, bukan dengan rela dan ikhlas, tapi pura-pura ikhlas. konsep dramaturgi seperti ini sadar atau tidak sadar akhirnya menjadi mendarah daging dalam diri perempuan.
coba kita lihat pada kasus pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan hal-hal lain yang menimpa pada diri perempuan. misalnya seorang isteri yang diperlakukan semena-mena oleh suaminya tapi ia hanya mampu pasrah dan menangis tanpa mampu memberontak hal itu adalah contoh dramatisasi seorang perempuan yang sesungguhnya tak pernah rela diperlakukan buruk oleh suaminya..
untuk kalangan perempuan berhentilah berdrama kalau tak rela diperlakukan buruk jangan berpura-pura untuk ikhlas menerimanya, berontaklah dan bangkitlah..

NOVEL PANUTAN UNTUK SEMUA KALANGAN

Ketika kita mendengar kisah cinta yang romantis yang tertuang dalam sebuah novel, maka yang tersirat dalam benak kita adalah kisah yang mengharu biru serta membuat air mata kita tergenang karenanya. Namun bila kita mendengar ada sebuah nilai-nilai agama yang terkandung dalam sebuah kisah cinta, maka kita akan memikirkan kisah tersebut pasti membosankan dan tidak menarik untuk dibaca. Tetapi berbeda halnya dengan novel Ayat-ayat Cinta yang tengah popular saat ini. Novel ini banyak mengajarkan kehidupan-kehidupan beragama, serta bagaimana menghargai dan mencintai sesama manusia,

Banyak novel cinta yang tengah beredar saat ini, namun sangat sedikit sekali yang memasukkan unsur agama didalamnya, terlebih untuk bisa mengemasnya sebagai sebuah bacaan yang bermanfaat, dan bukan hanya sekedar bacaan yang menghibur. Salah satu novel yang memiliki unsur-unsur tersebut adalah novel Ayat-ayat Cinta hasil karangan sastrawan Habiburahman EL Shirazy, yang terkenal dengan panggilan Kang Abik beliau bukan hanya seorang dai, namun beliau juga adalah seorang novelis Islami yang cukup handal. Karya-karya beliau diantaranya adalah Ayat-ayat Cinta (novel yang fenomenal, yang akan dilayarlebarkan), Pudarnya Pesona Cleopatra, Di Atas Sajadah Cinta, Ketika Cinta Berbuah Surga, dan Dalam Mihrab Cinta. Semua novel tersebut adalah novel-novel cinta yang bernafaskan Islami.

Dari sekian banyak novel yang telah dihasilkan, Ayat-ayat Cinta adalah salah satu novel yang terlaris dan memiliki banyak penggemar. Menurut penelitian novel Ayat-ayat Cnta ini memiliki penggemar yang terbanyak di Indonesia, serta berhasil menjadi The Most Favorite Book 2005. Hal tersebut dubuktikan pula dengan banyaknya komentar-komentar yang positif dari berbagai pihak mengenai novel ini.

Hal Yang Paling Menarik

Novel Ayat-ayat Cinta ini, adalah novel yang didalamnya terdapat unsur moral, Agama, serta keindahan cinta yang membaur menjadi satu kesatuan kisah yang penuh makna. dan dengan kepiawaian Kang Abik dalam merangkai kalimat serta alur cerita yang sangat indah, membuat pembacanya tenggelam dalam kesedihan. Kisah yang lembut membuat pembaca terharu, serta ajakan-ajakan yang sarat dengan KeTuhanan, menjadikan novel ini sebagai novel yang inspiratif, yang membangkitkan imajinasi pembacanya.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu penggemarnya, novel ini sangat bagus untuk dibaca semua kalangan, apalagi dibaca oleh kalangan remaja, karena sekarang ini banyak remaja yang melakukan sebuah hubungan tanpa didasari unsur keTuhanan, dan novel ini bisa memberikan contoh yang baik bagaimana menjalin hubungan yang seharusnya.

Dengan adanya novel ini, maka diharapkan semoga bisa menjadi inspirasi, serta menuntun umat Islam untuk kembali mengingat, serta mengutamakan Allah di setiap nafas kehidupan.

Bagi masyarakat yang berminat, dan membutuhkan informasi lebih jauh bisa menghubungi Toko Buku Gramedia Bandung Jalan merdeka no 43 Bandung Kode Pos 40117 telp 022.4205503 atau di www..gramediaonline.com.

gramedia