wanita lebih banyak berdramatisasi


katanya perempuan itu, mahluk Tuhan yang sangat lembut, saking lembutnya perempuan kadang-kadang rela untuk diperlakukan seperti ini dan itu, entah hal itu terjadi karena perempuan itu sendiri menganggap dirinya lemah, jadi perbuatan sekasar atau selembut apapun diterimanya, bukan dengan rela dan ikhlas, tapi pura-pura ikhlas. konsep dramaturgi seperti ini sadar atau tidak sadar akhirnya menjadi mendarah daging dalam diri perempuan.
coba kita lihat pada kasus pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan hal-hal lain yang menimpa pada diri perempuan. misalnya seorang isteri yang diperlakukan semena-mena oleh suaminya tapi ia hanya mampu pasrah dan menangis tanpa mampu memberontak hal itu adalah contoh dramatisasi seorang perempuan yang sesungguhnya tak pernah rela diperlakukan buruk oleh suaminya..
untuk kalangan perempuan berhentilah berdrama kalau tak rela diperlakukan buruk jangan berpura-pura untuk ikhlas menerimanya, berontaklah dan bangkitlah..

Tidak ada komentar: